Membanggakan, Petani Tambelang Bekasi Panen Padi 8 Ton Per Hektare

Bupati Bekasi Ikut Hadir Saat Panen Raya Di Lahan pertanian Desa Sukamantri, Tambelang, Selasa (10/4/2018).
911
ad

MEMOonline.co.id, Bekasi - Tambelang-Kelompok Tani (Poktan) Mantri 2 hari ini melakukan panen raya di areal persawahan Kampung Tenjolaut, Desa Sukamantri, Tambelang, Selasa (3/4/2018).

Bupati Bekasi Neneng Yasin menjelaskan, rata-rata petani dapat memanen 8 ton dalam 1 hektare. Menurut Neneng itu pencapaian yang luar biasa.

“Tahun kemaren pertanian mereka gagal oleh hama wereng. Sekarang bisa panen 8 ton per hektare itu sangat bagus dan luar biasa,” jelasnya.

Neneng berharap, kedepannya biaya tanam pertanian bisa lebih murah dengan kualitas padi yang lebih sehat begitu juga kualitas kesuburan tanahnya.

“Keluhan sekarang adalah masalah saluran air, karena banyak saluran yang dangkal. Kita kerja sama dengan Kadis Pertanian untuk masukkan permasalahan itu di Musrenbang 2019,” paparnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdullah Karim menjelaskan bahwa target hasil panen di Kabupaten Bekasi mencapai 5.000 ton pada 2017.

“Kalau tahun depan target kita 5.345 ton dengan luas lahan yang akan ditanam 91.942 hektare per tahun,” ungkap Karim.

Abdullah Karim mengakui sebenarnya tidak ada masalah mengenai irigasi di wilayah Kabupaten Bekasi.

Karim juga menjelaskan secara rinci, bahwa ada hal pokok yang perlu diperhatikan yakni  4 golongan pengairan yang dilabeli dengan angka 1 sampai 4.

Permasalahan air muncul ketika air golongan 1 dialirkan, sejumlah areal persawahan belum mulai menanam padi sehingga air yang ada terbuang cuma-cuma.

“Jadi ketika giliran air golongan 2 sudah mulai dialirkan, areal persawahan dengan pengairan golongan 1 baru mulai menanam.

Ada ketidak sinkronkan antara ketersediaan air dengan waktu tanam. Kedepannya kita menanam padi harus disesuaikan dan tepat waktu,” tegas Karim.

Setiap tahun, lanjut Karim, Kabupaten Bekasi mendapat aliran air sebanyak 8.000 kubik dari Waduk Jatiluhur, tidak kurang dan tidak lebih.

“Jatahnya sudah segitu setiap tahun. Jadi persoalan utama memang bukan air saja tetapi karena masa tanam yang tidak disesuaikan,” pungkasnya. (Bam/ Diens).

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, menuai sorotan...

MEMOonline.co.id, Lumajang- MD alias YF (51), warga Desa Wonogriyo, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, harus merasakan terjangan timah panas...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Sebanyak 478 personel kontingen Kabupaten Lumajang resmi dilepas oleh Bupati Indah Amperawati (Bunda Indah) untuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Tudingan miring terhadap kualitas pelayanan di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terbantahkan dengan hadirnya Instalasi...

MEMOonline.co.id, Jember- Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember menuntut terdakwa Tradiska Prastyawan dengan hukuman penjara selama 3 tahun 6 bulan atas...

Komentar