
MEMOonline.co.id. Sumenep&
Melainkan ada kasus lain, yang lebih mengerikan, yakni pengadaan beras ASN, yang konon menjadi program andalan Bupati Sumenep, Ach. Fauzi, untuk mendongkrak perekoniman para petani di daerahnya.
Namun dalam perjalanannya, program tersebut hanya dijadikan ladang mengeruk keuntungan sejumlah oknum untuk memperkaya diri sendiri.
Sejumlah oknum memanfaatkan program Bupati tersebut, dengan cara menjadi penyuplai beras ke PD Sumekar, yang merupakan salah satu BUMD milik pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dan saat ini, beras ASN yang dikeluarkan PD Sumekar kepada para pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Sumenep, sedang menjadi perbincangan.
Pasalnya, beras yang semestinya diterima para ASN ber kwalitas premium, malah beras kwalitas medium yang diterimanya.
Sehingga para ASN yang menerima beras dari PD Sumekar tersebut merasa kecewa, karena tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan, yakni beras kwalitas premium.
Dan masalah tersebut saat ini, sedang menjadi perbincangan hangat di sejumlah media, lantaran diduga ada modus penipuan pada konsumen, pembohongan publik, serta penggelumbungan harga.
Karena harga jual yang wajar untuk beras kwalitas medium, sebesar Rp 8.500 pada konsumen. Namun beras tersebut oleh PD Sumekar dijual kepada para ASN sebesar RP 10.500 per kilogramnya.
Sehingga ada dugaan pembengkakan harga sebesar Rp 2000 dalam perkilogramnya.
Tidak cuma itu, informasi pembelian beras yang dipasok ke PD Sumekar oleh pihak ketiga (suplayer red) kisaran Rp 6000 hingga Rp 65000.
Namun oleh PD Sumekar, beras para suplayer tersebut dihargai RP 9500 perkilonya.
Sehingga ada indikasi oknum PD Sumekar (Direktur red) bermain mata dengan para suplayer, untuk meraup keuntungan pribadi.
Sementara para pemasok beras ke PD Sumekar, dikabarkan orang-orang terdekatnya Direktur, ataupun atas rekomendasi seseorang.
Yang lebih mengerikan, ada nama sejumlah nama oknum wartawan yang disebut-disebut terlibat pengadaan beras ASN, yang merupakan program andalan Bupati Fauzi.
Namun, untuk kebenaran oknum wartawan terlibat pengadaan beras ASN, penulis masih akan mencari informasi lebih lanjut. Salam Penulis : Redaksi Editor : Udiens Publisher : Isma
Technology