MEMOonline.co.id. Sumenep - Setelah sekian lama beritanya viral di sejumlah media, tampaknya tim media perlu mengungkap identitas mahasiswa penyebar video mesum 'wanita cantik viral dengan 4 lelaki berbeda di Sumenep'.
Mahasiswa berinisial 'H' tersebut diketahui berasal dari Kecamatan Ganding, dan merupakan putra salah satu tokoh/pengasuh pondok pesantren (Ponpes) ternama di daerahnya.
"Mantanku itu putra seorang kiai / pengasuh pondok pesantren di Ganding," kata 'S' (korban) saat diwawancarai awak media.
Diceritakan 'S', pihaknya mengenal 'H' pertama kali pada bulan Maret tahun 2021 lalu.
Saat itu 'S' bersama teman - temannya sedang nongkrong di sebuah cafe, yang berlokasi di Desa Kolor, Kecamatan Kota, Sumenep.
'S' lalu berkenalan dengan 'H', yang belakangan diketahui sebagai pemilik cafe tersebut.
'S' lalu menjalin hubungan serius dengan 'H' (pacaran red) hingga terjerumus ke hubungan suami istri.
"Saya mengenal dia pada bulan Maret 2021 lalu, dan kami berpacaran. Namun pada bulan Agustus 2021, kami putus," terang 'S'.
Namun entah apa yang ada di pikiran 'H' hingga dia usil merekam hubungan intimnya dengan 'S'.
Dan parahnya lagi, 'H' menyebar video mesum dirinya dengan 'S' ke publik, melalui aplikasi pepesanan.
Hal itu dilakukan 'H', lantaran 'S' memberi tahu mantannya itu, jika sudah ada yang mau melamar dirinya.
Sehingga kuat dugaan 'H' cemburu, lantaran lawan mesumnya ada yang mau melamar.
"Yang punya video itu, cuma saya dan dia. Makanya langsung saya konfirmasi ke dia saat video itu viral. Ternyata benar, dia yang membocorkan," terang korban.
Oleh sebab itu, pihaknya sangat menyayangkan bocor video hot tersebut ke halayak ramai.
Bahkan akibat videonya viral kemana - mana, dirinya tidak leluasa beraktivitas.
Tidak hanya itu, keluarganyapun turut menanggung malu, lantaran kini jadi buah bibir masyarakat.
"Sumpah saya malu sekali video itu menyebar kemana - mana. Kok tega sekali ya dia berbuat seperti itu, padahal dia putra seorang tokoh," tutupnya, seraya meneteskan air mata.
Dan akibat video viral tersebut, "S" dipecat dari pekerjaannya di sebuah Bank ternama di Sumenep. Sementara "H" seakan tanpa dosa kembali ke kampusnya di Malang untuk melanjutkan studinya.
Penulis : Satrio
Editor : Udiens
Publisher : Isma