
MEMOonline.co.id. Jember - Seorang guru di SMP Negri Jember melaporkan siswanya ke Kepolisian Sektor (Polsek) Patrang tentang peredaran pil koplo di wilayah ia mengajar.
Dari laporan tersebut Satresnarkoba Jember bergerak cepat melakukan serangkaian penyelidikan dan diperoleh data dan alamat penjual pil.
"Setelah dipanggil, S ternyata memberikan pil itu ke 23 temannya. S mengaku, ia mendapatkan Pil koplo sebanyak 16 butir itu dari kakaknya sendiri. Ia mengambilnya tanpa sepengetahuan kakaknya," pungkasnya. Iptu Joko.
Pelaku ditangkap di kelurahan setempat, bernama David Dwi Prastyo 21 tahun, warga Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, dibekuk Kepolisian Sektor (Polsek) Patrang.
Kejadian memicu keprihatinan berbagai pihak, salah satunya pegiat anti narkotika di Kota Tembakau, Ilzam Zawawi.
Ilzam mengatakan, pihaknya mengutuk keras terhadap para pengedar obat terlarang yang mengorbankan 23 siswa SMP itu. Minggu (30/1/2022).
Biar bagaimanapun, mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga.
“Jadi kalau dirusak dengan barang terlarang, maka semua kalangan aktivis sangat mengecam keras. Mengingat mereka adalah harapan kita di masa depan,” ujarnya Sabtu (29/1/2022).
Menurutnya, kata dia bersama rekan-rekan yang lain sudah bergerak dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
Salah satunya dengan melakukan pembinaan dan sosialisasi tentang narkotika di sekolah-sekolah yang ada di Jember.
“Sejak awal Agustus 2021, kami sudah melakukan itu (sosialisasi tentang narkotika -red).
Tujuannya agar mereka paham betapa bahayanya narkoba bagi masa depannya,” ucapnya.
Kendati demikian, lanjut Ilzam, dirinya menyayangkan lemahnya pengawasan di sekolah.
“Jauh hari sebelum kasus penyalahgunaan narkoba menimpa 23 siswa SMP itu, pemerintah daerah sudah cukup aktif berkomunikasi dengan aktivis untuk bagaimana meminimalisir adanya penyalahgunaan narkotika,” tegasnya.
Ilzam menyampaikan, peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak “Kita semua harus lebih aktif melakukan pembinaan dan mengawasi siswa.
Termasuk orang tua juga perlu membantu pihak sekolah, sehingga anaknya supaya tidak terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Jember, Nur Hamid menambahkan, perlu adanya pembinaan secara berkelanjutan dari berbagai pihak kepada para siswa. Sehingga tidak hanya bagi yang terindikasi saja.
“Salah satunya melalui berbagai kegiatan ekstra kurikuler. Seperti baca tulis Alquran dan bagaimana mereka bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.
Selain itu, sambung Nur Hamid, penanaman nilai-nilai kewarganegaraan dan Pancasila juga perlu ditingkatkan di semua sekolah.
“Kami harap orang tua siswa tidak hanya menyerahkan anaknya begitu saja kepada pihak sekolah. Tetapi juga harus berkolaborasi dengan kami untuk membina mereka,” tukasnya.
Sebab, lanjut Nur Hamid, siswa itu sebenarnya lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Sehingga pengawasan guru sangatlah terbatas bila dibandingkan dengan orang tua.
“Jadi orang tua dan guru harus bersinergi mendidik siswa. Hal itu demi kebaikan anak-anak kita semua,” jelasnya.
Penulis : Zainullah
Editor : Udiens
Publisher : Isma